Minggu, 13 November 2011

Jumat, 12 Maret 2010

Bekerja Di Rumah Bukan Lagi Mimpi


Ya, Bekerja di rumah bukan lagi mimpi untukku. Itu mimpiku sejak dahulu, sejak aku mulai merasakan bahwa bekerja di kantor telah banyak menyita waktuku bersama si kecil. Aku bermimpi dan berangan bisa bekerja dari rumah dengan penghasilan yang sama dengan bekerja di kantor, namun aku tetap bisa mengatur waktuku sendiri.
Memang benar, bebas kita bermimpi dan berangan. Tunggu waktu saja mimpi itu menjadi nyata. Saat menunggu itulah sebetulnya usaha-usaha bagaimana bekerja dari rumah harus mulai kita siapkan.
Ini sekedar sharingku, sambil menunggu mimpi itu terwujud, aku mulai mencari-cari informasi bagaimana aku bisa bekerja dari rumah, akhirnya aku menemukan satu komunitas online yang mengajarkan bagaimana menjalankan internet marketing. Di Asian Brain lah pertama kali aku mengetuk pintu untuk menuju perjalanan bekerja dari rumah.
Pada awalnya memang aku sendiri menyangsikan apakah benar dari internet bisa menghasilkan uang seperti yang aku impikan, seperti yang orang lain ceritakan? Apakah bukan penipuan? Apakah aku akan berhasil? Apakah aku sanggup? Apakah aku mampu mempelajari kode-kode html, dan atau "hanya" membuat suatu website? dan banyak lagi pertanyaan lain yang berkecamuk dalam benakku.
Sekarang aku sadar, bahwa pertanyaan-pertanyaan bernada "sangsi/ragu" itulah yang disebut sebagai racun atau makanan penurun motivasi. Sekarang aku tau, bahwa keraguan itu tidak beralasan, karena hasil akhir yang aku dapat hanya bisa aku peroleh dan aku rasakan dengan cara "melakukan"nya.
No Talk Action Only.
Belajar belajar dan belajar di Asian Brain, membuat frame ku terbuka tentang dunia lain di internet. Dunia bisnis di internet yang begitu luas, begitu indah dan begitu banyak peluang untuk memasarkan produk. Aku hanya perlu ketekunan dan kegigihan, aku hanya perlu komitmen, aku hanya perlu konsentrasi, aku hanya perlu fokus pada satu per satu bidang hingga benar-benar aku kuasai. Sungguh dunia yang menakjubkan yang pernah aku liat.
Dan akhirnya akupun berani memutuskan untuk resign dan bekerja di rumah. Tak mudah memang pada awal-awal nya, karena yang jelas pemasukan turun drastis, cashflow rumah tangga menjadi sedikit acak-acakan. Ngirit abis.... Tapi dengan kondisi seperti itu justru makin membuat aku menjadi "harus" melakukan sesuatu hal, harus bangkit, harus bisa mencapai apa yang aku mau dan inginkan.
Mulailah aku menata kembali website penjualan jilbab ku, si Grosir Jilbab Murah ini, aku tujukan untuk para reseller atau ibu-ibu yang ingin mencoba berjualan busana muslimah khususnya kerudung, jilbab, tudung dengan harga terjangkau. Tujuannya hanya satu, aku punya reseller tetap atau konsumen tetap yang akan datang dan datang dan datang lagi ke Grosir Jilbab untuk membeli produkku. Pada bulan-bulan pertama pengunjung sepi, baru mulai bulan ke 3 pengunjung mulai melirik produkku ini, khususnya Jilbab Manohara yang menjadi trend jilbab paris saat itu. Setelah ada banyak penjualan, melalui SEO ala ibu rumah tangga, aku mulai berani pasang iklan di Facebook, alhamdulillah penjualan makin banyak sampai aku kuwalahan.
Disinilah aku merasakan titik balik perjuanganku belajar bisnis online. Disinilah aku mulai menemukan pintu kecil untuk menuju mimpi-mimpiku. Disinilah titik dimana aku sangat merasakan manfaat kursus internet marketing di Asian Brain, yang sudah memberikan aku pelajaran tentang bisnis online.
Merasakan manfaat dari mudahnya bisnis online melalui internet, mulailah aku bergabung dengan salah satu komunitas MLM online, Oriflame, atau dBC Network yang memadukan sistem MLM dengan internet marketing. Betapa dahsyatnya sistem pemasaran online ini, hingga aku benar-benar tersadar bahwa BEKERJA DI RUMAH BUKAN LAGI MIMPI.
Inilah 2 pintu untuk menuju mimpi BEKERJA DI RUMAH :
Jangan terlalu banyak berfikir dan pertimbangan untuk segera mewujudkan mimpi, yang penting hanya action/tindakan nyata.


Jumat, 23 Oktober 2009

Feel the Benefit of Sport for Children’s Growth

Nowadays, technology is spoiling our children. They prefer to stay in front of their TV to watch their favorite series or stay in their room to play online game. Facilitating the children with technology can be very beneficial, but if it makes them stay in the house for day and night, it can be a problem. Most children have the same tendency. As parent, we should not let such condition lasted. We have to be able to find interesting outdoor activities for them.

Sport can be the best activity. With sport activity, our children will meet new friends, so they will leave their Xbox or TV and choose to interact with their friends. With the sport, we also stimulate children’s growth because they do many physical activities. Not only beneficial for their physical and social growth, sport is also train our children’s psychological growth. We can teach them how to play well, the value of competition, handle the disappointment they have if they lose the game, and many more. One basic thing we must prepare for our children is the complete Team Sports.

We can get the complete equipment for various type of sport from Baseball and Softball to Football on Shopwiki. With buying guide and hundreds of links we will find the best equipment for our children

Rabu, 21 Oktober 2009

5 Alasan Klasik Untuk Resign

Resign atau mengundurkan diri dari suatu perusahaan bukanlah hal yang aneh. Apalagi di jaman serba kompetisi seperti sekarang ini. Dimana kesempatan mencari tantangan yang lebih besar terpampang jelas didepan mata.
Resign adalah hak karyawan. Berikut ini ada beberapa alasan klasik yang sering diajukan saat resign sbb :
  1. Tidak ada kesesuaian antara gaji dengan beban kerja. Bekerja dengan gaji yang tidak sesuai memang menimbulkan rasa tidak nyaman. Soalnya jujur aja deh pasti salah satu motivasi anda bekerja adalah gaji kan? Makanya banyak karyawan yang resign dari pekerjaannya karena masalah ini. Terutama jika sudah menemukan pekerjaan lain dengan gaji yang lebih sesuai.
  2. Tidak sesuai dengan minat dan bakat. Kesesuaian pekerjaan dengan minat dan bakat memang sangat mempengaruhi tingkat 'kebetahan' anda dalam bekerja. Sebagian karyawan langsung menyatakan pengunduran diri begitu sadar bahwa pekerjaannya tidak sesuai dengan minat dan bakatnya.
  3. Tidak ada peningkatan karir. Karyawan yang career oriented biasanya memilih memutuskan hubungan kerja jika ternyata pekerjaannya tidak menjanjikan prospek karir yang jelas. Lain hal dengan karyawan yang motivasinya bukan karir, biasanya memilih untuk tetap bertahan.
  4. Tidak ada kecocokan dengan Boss. Kecocokan karyawan dan pimpinan juga merupakan hal penting untuk membuat anda 'enjoy' dengan pekerjaan. Bayangkan jika anda bekerja di bawah perintah bos yang otoriter dan selalu menyalahkan anak buahnya. Pasti anda merasa tersiksa kan? Makanya nggak heran kalau banyak juga kasus 'resign' karena masalah bos dan anak buah.
  5. Tidak mendapat pengakuan. Umumnya, karyawan akan merasa bangga bila pekerjaannya diakui oleh bos atau rekan-rekan. Pengakuan ini bisa dalam bentuk 'reward' atau penghargaan seperti pujian, pemberian bonus, kenaikan gaji, kenaikan jabatan, dan lain-lain. Tapi jika pengakuan ini tidak pernah anda rasakan, anda merasa sia-sia saja pekerjaan anda selama ini. Ini juga merupakan salah satu alasan kenapa karyawan memilih 'resign'.